- Resistor Arang (Batang Karbon)
Resistor jenis ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberi lilitan kawat
yang kemudian diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang. Resistor jenis
ini merupakan jenis resistor generasi awal setelah adanya resistor kawat.
Sekarang sudah jarang untuk dipakai pada rangkaian – rangkaian elektronika.
Bentuk fisik dari resistor jenis ini dapat dilihat pada gambar :
Gambar 3 Resistor Arang
- Resistor
Film Karbon
Jenis resistor ini dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film
yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai
resistansinya dicantumkan dalam bentuk kode warna. Resistor ini banyak
digunakan dalam berbagai rangkaian elektronika karena bentuk fisiknya kecil dan
mudah didapat di pasaran. Resistor ini memiliki daya sebesar 1/4 watt, 1/2
watt, 1 watt, dan 2 watt dengan toleransi 5% dan !0%. Bentuk fisik dari
Resistor film karbon seperti terlihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 4 Resistor film karbon
- Resistor
Metal Film
Bentuk fisik hampir menyerupai resistor film karbon. Resistor ini tahan
terhadap perubahan temperatur.dan memiliki tingkat ketelitian nilai yang tinggi
karena nilai toleransi yang tercantum pada resistor ini sangatlah kecil,
biasanya sekitar 1% sampai 5%. Jika dibandingkan dengan resistor film karbon,
resistor ini cenderung lebih baik karena memiliki toleransi yang lebih kecil.
Resistor Metal Film memiliki 5 buah gelang warna, bahkan ada yang 6 buah gelang
warna. Sedangkan, resistor film karbon hanya memiliki 4 buah gelang warna.
Resistor ini sangat cocok digunakan dalam rangkaian – rangkaian yang memerlukan
tingkat ketelitian yang tinggi, misalnya alat ukur.Daya yang dimiliki sebesar
1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt. Bentuk Resistor Metal Film dapat
dilihat pada gambar:
Gambar 5 Resistor Metal Film
- Resistor
Keramik atau Porselin
Perkembangan teknologi di bidang elektronika semakiin maju seperti tidak
ada pangkalnya, saat ini telah dikembangkan jenis resistor yang terbuat dari
bahan keramik atau porselin. Jenis resistor keramik ini sekarang sudah dilapisi
dengan kaca tipis, banyak digunakan dalam rangkaian elektronika saat ini karena
bentuk fisiknya relatif sangat kecil serta memiliki tingkat resistansi
tetelitian yang tinggi. Daya yang dimiliki resistor ini sebesar 1/4 watt, 1/2
watt, 1 watt, dan 2 watt. Sedang nilai resistansinya tertulis pada tubuhnya.
Bentuk dari resistor ini dapat dilihat pada gambar :.
Gambar 6 Resistor Keramik
1.
Resistor Tidak Tetap
Resistor tidak tetap adalah resistor yang mempunyai nilai
resistansi yang bisa berubah-ubah, ini maksudnya adalah hambatan dari sebuah
resistor bisa kita ubah nilai hambatannya baik itu disengaja olerh kita maupun
kondisi lingkungan/cuaca yang merubahnya.
Resistor tidak tetap terbagi lagi atas beberapa bagian
yaitu:
·
LDR (Light Dependent Resistor)
Resistor ini merupakan Resistor yang nilai resistansinya berubah jika
terjadi perubahan intensitas cahaya. Sifat dari LDR ini adalah nilai resistansi
akan naik jika cahaya yang diterimanya sedikit atau kondisi sekelilingnya
gelap. Sedangkan, nilai resistansi akan turun jika intensitas cahaya yang
diterimanya semakin terang. LDR sering digunakan sebagai sensor cahaya,
khususnya sebagai sensor cahaya yang digunakan pada lampu taman atau lampu
untuk penerangan jalan. Lampu taman atau penerangan jalan secara otomatis nyala
jika malam hari dan secara otomatis mati jika siang hari. Bentuk fisik LDR bisa
anda lihat pada gambar berikut :
Gambar 7 LDR
· Potensiometer
Potensiometer bisa kita sebut dengan variable resistor. Umumnya, potensiometer
berbahan dari kawat atau karbon. Generasi pertama Potensiometer ini terbuat
dari kawat waktu itu rangkaian elektronika masih menggunakan tabung hampa
(vacuum tube). Potensiometer dari kawat memiliki bentuk yang cukup besar.
Seiring dengan perkembangan jaman potensiometer dibuat dengan ukuran yang kecil
dengan menggunakan karbon. Bahan dari karbon ini lebih kecil, tetapi
keunggulannya memiliki resistansi yang besar.
Perubahan resistansi pada potensiometer terbagi
menjadi 2, yakni linier dan logaritmik. Yang dimaksud dengan perubahan secara
linier adalah perubahan nilai resistansinya sebanding dengan arah putaran
pengaturnya. Sedangkan, yang dimaksud dengan perubahan secara logaritmik adalah
perubahan nilai resistansinya berdasarkan perhitungan logaritmik.
Gambar 8 potensiometer
·
Trimpot
Trimpot adalah kependekan dari Tripotensiometer.
Sifat dan karakteristik dari trimpot tidak jauh beda dengan potensiometer.
Hanya saja, trimpot ini memiliki ukuran yang jauh lebih kecil jika dibandingkan
dengan potensiometer. Perubahan nilai resistansinya juga dibagi menjadi 2,
yakni linier dan logaritmik. Huruf B yang tertera pada trimpot menyatakan
perubahan nilai resistansinya secara logaritmik, sedangkan huruf A untuk
perubahan secara linier. Untuk mengubah nilai resistansinya, kita dapat memutar
lubang tengah pada badan trimpot dengan menggunakan obeng. Bentuk trimpot dapat
dilihat pada gambar di samping.
Gambar 9
trimpot
·
NTC dan PTC
NTC (Negative Temperature Coefficient) dan PTC
(Positive Temperature Coefficient) merupakan resistor yang nilai resistansinya
berubah jika terjadi perubahan temperatur di sekelilingnya. Untuk NTC, nilai
resistansi akan naik jika temperatur sekelilingnya turun. Sedangkan, nilai
resistansi PTC akan naik jika temperatur sekelilingnya naik. Kedua komponen ini
sering digunakan sebagai sensor untuk mengukur suhu atau temperatur daerah di
sekelilingnya. Bentuk NTC dan PTC dapat dilihat pada gambar :
Gambar 10 NTC dan
PTC
a. Kapasitor
Kondensator atau sering disebut
sebagai kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan
listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan
listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad dari nama Michael
Faraday.
1.
Kapasitor Nilai Tetap
Yang dimaksud
kapasitor nilai tetap adalah kapasitor yang mempunyai nilai yang stabil atau
konstan yang artinya tidak berubah-ubah nilainya. Adapun jenis kapasitor yang
nilainya tetap antara lain:
·
Kapasitor Keramik (Ceramic Capasitor) – Kapasitor ini
mempunyai isolator yang terbuat dari keramik yang bentuknya bulat dan tipis.
Kapasitor ini tidak memiliki arah, maka dari itu pemasangan pada rangkaian
elektronika bisa dibolak-balik, umumnya nilai kapasaitor ini berkisar
antara 1pf sampai 0.01µF.
Gambar 11 kapasitor
keramik
Ada lagi
kapasitor yang terbuat dari bahan keramik, namun kemasannya sangat kecil,
sengaja dibuat untuk kebutuhan peralatan elektronik yang dirancang makin kecil
dan bisa dipasang oleh Surface Mount Technology (SMT) yang kecepatannya
sangat tinggi.
Kapasitor Polyester (Polyester Capacitor) – Kapasitor ini isolatornya terbuat dari
Polyester yang berbentuk persegi empat. Kapasitor ini bisa dipasang bolak balik
karena tidak mempunyai polaritas arah.
Gambar 12 Kapasitor Polyester
·
Kapasitor Kertas
(Paper Capacitor) – Kapasitor
ini isolatornya terbuat dari kertas, umumnya nilai pada kapasitor ini
kisaran 300pf sampai 4µF. Sama dengan Kapasitor Polyester, kapasitor
kertas tidak memiliki polaritas arah jadi bisa dipasang bolak-balik pada
rangkaian elektronika.
Gambar 13 kapasitor kertas
·
Kapasitor
Mika (Mica Capacitor) –
Kapasitor ini isolatornya dibuat dari bahan mika, nilai kapasitor ini biasanya
kisaran 50pF sampai 0.02µF. Masih sama seperti Kapasitor Polyester
dan Kapasitor Kertas, kapasitor mika ini juga dapat dipasang bolak-balik
karena tidak mempunyai polaritas arah.
Gambar 14 Kapasitor Mika
·
Kapasitor
Elektrolit (Electrolyte Capacitor) –
Kapasitor ini bahan isolatornya terbuat dari elektrolit yang bentuknya tabung.
Kapasitor Elektrolit atau yang sering disebut ELCO ini biasanya dipakai pada
rangkaian elektronika yang membutuhkan kapasitansi yang tinggi. Biasanya nilai
kapasitor ini kisaran antara 0.47µF hingga mencapai ribuan µF.
Gambar 15 kapasitor Elektrolit
Kapasitor Tantalum – Sebenarnya perbedaan kapasitor ini
dengan yang lainnya tidak terlalu banyak, hanya saja kapasitor ini memakai
logam Tantalum yang dijadikan terminal anodanya. kapasitor ini mampu bekerja
pada suhu yang tinggi melampaui kapasitor elektrolit lainnya dan mempunyai
kapasitansi yang besar namun bisa di packing dengan ukuran yang kecil. Oleh
karena itu kapasitor jenis ini harganya lebih mahal, biasanya kapasitor ini
digunakan pada peralatan elektronika yang ukurannya kecil seperti komponen
komputer, handphone dan barang elektronika lainnya yang ukurannya kecil.
Gambar 16 kapasitor Tantalum
1.
Kapasitor Variabel
Untuk
kapasitor jenis ini, mengapa dikatakan variabel? Karena kapasitor ini nilai
kapasitansinya bisa kita atur atau bisa kita ubah-ubah. Pada bentuk fisik kapasitor
ini terdiri dari dua jenis, yakni:
·
Varco
(Variable Condensator) – Varco
merupakan kapasitor yang terbuat dari logam uang ukurannya besar dan biasanya
dipakai untuk memilih gelombang frekuensi pada rangkaian radio. Nilai
kapasitansinya sendiri kisaran antara 100pF hingga 500pF.
kapasitor Tantalum
Gambar 17 Varco
·
Trimmer – Kapasitor varibel yang satu ini mempunyai ukuran
yang lebih kecil, maka dari itu dierlukan alat seperti obeng atau sejenisnya
untuk memutar pengaturnya. Trimmer terdiri dari 2 plat logam yang terpisah oleh
satu lembar Mika dan terdapat satu buah screw untuk mengatur jarak kedua plat
logam yang terdapat didalamnya. Nilai kapasitansi kapasitor ini maksimal
hanya 100pF.
Gambar 18 Trimmer
Jenis-jenis
Induktor (Coil)
Gambar
19 induktor
Selain Resistor dan Kapasitor, Induktor juga
merupakan komponen Elektronika Pasif yang sering ditemukan dalam Rangkaian
Elektronika, terutama pada rangkaian yang berkaitan dengan Frekuensi Radio.
Induktor atau dikenal juga dengan Coil adalah Komponen Elektronika Pasif yang
terdiri dari susunan lilitan Kawat yang membentuk sebuah Kumparan. Pada
dasarnya, Induktor dapat menimbulkan Medan Magnet jika dialiri oleh Arus
Listrik. Medan Magnet yang ditimbulkan tersebut dapat menyimpan energi dalam
waktu yang relatif singkat. Dasar dari sebuah Induktor adalah berdasarkan Hukum
Induksi Faraday.
Jenis-jenis
Induktor (Coil)
Berdasarkan
bentuk dan bahan inti-nya, Induktor dapat dibagi menjadi beberapa jenis,
diantaranya adalah :
- Air Core Inductor – Menggunakan Udara sebagai Intinya
Gambar 20 Air Core Inductor
Iron Core Inductor –
Menggunakan bahan Besi sebagai Intinya
Gambar 21 Iron Core Iductor
- Ferrite Core Inductor – Menggunakan bahan
Ferit sebagai Intinya
Gambar 22 Ferrite Core Inductor
Torroidal Core Inductor – Menggunakan Inti yang berbentuk O Ring (bentuk Donat)
Gambar 23 Torroidal Core Inductor
- Laminated Core Induction –
Menggunakan Inti yang terdiri dari beberapa lapis lempengan logam yang
ditempelkan secara paralel. Masing-masing lempengan logam diberikan
Isolator.
Gambar 24 Laminated Core Induction
Variable Inductor –
Induktor yang nilai induktansinya dapat diatur sesuai dengan keinginan. Inti
dari Variable Inductor pada umumnya terbuat dari bahan Ferit yang dapat
diputar-putar.
Gambar
25 Variable Inductor
1.
Struktur
dan Simbol Komponen Pasif
Resistor
Gambar
simbol resistor
a.
LDR
Gambar
simbol LDR
Potensiometer
Gambar struktur
potensiometer
Gambar
simbol potensiometer
a.
Kapasitor
varco
Gambar
simbol kapasitor varco
a.
Kapasitor
Trimmer
Gambar
simbol kapasitor trimmer
Induktor
Gambar
simbol induktor
Induktor variabel
Gambar
simbol induktor variabel
1. Karakteristik Komponen Pasif
a.
Resistor
Karakteristik utama
dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat diboroskan.
Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, desah listrik, dan induktansi.
Fungsinya :
* Menghambat arus listrik
* Pembagi tegangan
* Pengatur volume (potensiometer)
* Pengatur kecepatan motor (rheostat)
* Dll tergantung disain komponen
b.
induktor
karakteristik dari induktor adalah komponen elektronika pasif
(kebanyakan berbentuk torus) yang dapat menyimpan energi pada medan magnet yang
ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. Kemampuan induktor untuk menyimpan
energi magnet ditentukan oleh induktansinya, dalam satuan Henry. Biasanya
sebuah induktor adalah sebuah kawat penghantar yang dibentuk menjadi kumparan,
lilitan membantu membuat medan magnet yang kuat di dalam kumparan dikarenakan
hukum induksi Faraday
Fungsi utama dari induktor di dalam suatu rangkaian adalah untuk melawan fluktuasi arus yang melewatinya
Fungsi utama dari induktor di dalam suatu rangkaian adalah untuk melawan fluktuasi arus yang melewatinya
c.
kapasitor
Struktur
sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu
bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara
vakum, keramik, gelas dan lain-lain.
fungsinya:menyimpan energi/muatan listrik di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik
fungsinya:menyimpan energi/muatan listrik di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik
SUMBER
Https://id.wikipedia.org/wiki/diode di akses 18 september 2017
https://dediadryan.wordpress.com/teknik-interface/makalah-komponen-aktif-dan-komponen-pasif/ di akses 18 september 2017
https://diyas07mulya.wordpress.com/2012/12/08/komponen-elektronika-aktif-dan-pasif/ di akses 18 september 2017
http://ilmuelektromedik.blogspot.co.id/2012/10/komponen-komponen-pasif-aktif-dalam.html di akses 18 september 2017
https://id.wikipedia.org/wiki/dioda_zener di akses 18 september 2017
https://fahmizaleeits.wordpress.com/tag/karakteristik-transistor/ di akses 18 september 2017
http://teknikelektronika.com/pengertian-led-light-emitting-diode-cara-kerja/ di akses 19 september 2017
http://belajarelektronika.net/pengertian-fungsi-dan-cara-mengukur-dioda-bridge/ di akses 19 september 2017
http://teknikelektronika.com/wp-content/uploads/2017/03/pengertian-photodiode-dan-prinsip-kerjanya.jpg?x22079 di akses 19 september 2017
http://zonaelektro.net/resistor-tetap-fix-resistor/ di akses 19 september 2017
di akses 19 september 2017
http://www.spengetahuan.com/2016/01/fungsi-kapasitor-beserta-jenis-kapasitor-lengkap.html di akses 19 september 2017
http://teknikelektronika.com/pengertian-dan-fungsi-induktor-beserta-jenis-jenis-induktor/ di akses 19 september 2017
Komentar
Posting Komentar