makalah komponen aktif dan komponen pasif 2




  • Resistor Arang (Batang Karbon)

Resistor jenis ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberi lilitan kawat yang kemudian diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang. Resistor jenis ini merupakan jenis resistor generasi awal setelah adanya resistor kawat. Sekarang sudah jarang untuk dipakai pada rangkaian – rangkaian elektronika. Bentuk fisik dari resistor jenis ini dapat dilihat pada gambar :
Gambar 3 Resistor Arang

  • Resistor Film Karbon

Jenis resistor ini dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai  pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansinya dicantumkan dalam bentuk kode warna. Resistor ini banyak digunakan dalam berbagai rangkaian elektronika karena bentuk fisiknya kecil dan mudah didapat di pasaran. Resistor ini memiliki daya sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt dengan toleransi 5% dan !0%. Bentuk fisik dari Resistor film karbon seperti terlihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 4 Resistor film karbon





  • Resistor Metal Film
Bentuk fisik hampir menyerupai resistor film karbon. Resistor ini tahan terhadap perubahan temperatur.dan memiliki tingkat ketelitian nilai yang tinggi karena nilai toleransi yang tercantum pada resistor ini sangatlah kecil, biasanya sekitar 1% sampai 5%. Jika dibandingkan dengan resistor film karbon, resistor ini cenderung lebih baik karena memiliki toleransi yang lebih kecil. Resistor Metal Film memiliki 5 buah gelang warna, bahkan ada yang 6 buah gelang warna. Sedangkan, resistor film karbon hanya memiliki 4 buah gelang warna. Resistor ini sangat cocok digunakan dalam rangkaian – rangkaian yang memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, misalnya alat ukur.Daya yang dimiliki sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt. Bentuk Resistor Metal Film dapat dilihat pada gambar:
Gambar 5 Resistor Metal Film


  • Resistor Keramik atau Porselin
Perkembangan teknologi di bidang elektronika semakiin maju seperti tidak ada pangkalnya, saat ini telah dikembangkan jenis resistor yang terbuat dari bahan keramik atau porselin. Jenis resistor keramik ini sekarang sudah dilapisi dengan kaca tipis, banyak digunakan dalam rangkaian elektronika saat ini karena bentuk fisiknya relatif sangat kecil serta memiliki tingkat resistansi tetelitian yang tinggi. Daya yang dimiliki resistor ini sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt. Sedang nilai resistansinya tertulis pada tubuhnya. Bentuk dari resistor ini dapat dilihat pada gambar :.
Gambar 6 Resistor Keramik


1.      Resistor Tidak Tetap
Resistor tidak tetap adalah resistor yang mempunyai nilai resistansi yang bisa berubah-ubah, ini maksudnya adalah hambatan dari sebuah resistor bisa kita ubah nilai hambatannya baik itu disengaja olerh kita maupun kondisi lingkungan/cuaca yang merubahnya.

Resistor tidak tetap terbagi lagi atas beberapa bagian yaitu:

·      LDR (Light Dependent Resistor)
Resistor ini merupakan Resistor yang nilai resistansinya berubah jika terjadi perubahan intensitas cahaya. Sifat dari LDR ini adalah nilai resistansi akan naik jika cahaya yang diterimanya sedikit atau kondisi sekelilingnya gelap. Sedangkan, nilai resistansi akan turun jika intensitas cahaya yang diterimanya semakin terang. LDR sering digunakan sebagai sensor cahaya, khususnya sebagai sensor cahaya yang digunakan pada lampu taman atau lampu untuk penerangan jalan. Lampu taman atau penerangan jalan secara otomatis nyala jika malam hari dan secara otomatis mati jika siang hari. Bentuk fisik LDR bisa anda lihat pada gambar berikut :


Gambar 7 LDR



·      Potensiometer
Potensiometer bisa kita sebut dengan variable resistor. Umumnya, potensiometer berbahan dari kawat atau karbon. Generasi pertama Potensiometer ini terbuat dari kawat waktu itu rangkaian elektronika masih menggunakan tabung hampa (vacuum tube). Potensiometer dari kawat memiliki bentuk yang cukup besar. Seiring dengan perkembangan jaman potensiometer dibuat dengan ukuran yang kecil dengan menggunakan karbon. Bahan dari karbon ini lebih kecil, tetapi keunggulannya memiliki resistansi yang besar.  
Perubahan resistansi pada potensiometer terbagi menjadi 2, yakni linier dan logaritmik. Yang dimaksud dengan perubahan secara linier adalah perubahan nilai resistansinya sebanding dengan arah putaran pengaturnya. Sedangkan, yang dimaksud dengan perubahan secara logaritmik adalah perubahan nilai resistansinya berdasarkan perhitungan logaritmik. 


Gambar 8 potensiometer



·       Trimpot
Trimpot adalah kependekan dari Tripotensiometer. Sifat dan karakteristik dari trimpot tidak jauh beda dengan potensiometer. Hanya saja, trimpot ini memiliki ukuran yang jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan potensiometer. Perubahan nilai resistansinya juga dibagi menjadi 2, yakni linier dan logaritmik. Huruf B yang tertera pada trimpot menyatakan perubahan nilai resistansinya secara logaritmik, sedangkan huruf A untuk perubahan secara linier. Untuk mengubah nilai resistansinya, kita dapat memutar lubang tengah pada badan trimpot dengan menggunakan obeng. Bentuk trimpot dapat dilihat pada gambar di samping.


Gambar 9 trimpot



·       NTC dan PTC
NTC (Negative Temperature Coefficient) dan PTC (Positive Temperature Coefficient) merupakan resistor yang nilai resistansinya berubah jika terjadi perubahan temperatur di sekelilingnya. Untuk NTC, nilai resistansi akan naik jika temperatur sekelilingnya turun. Sedangkan, nilai resistansi PTC akan naik jika temperatur sekelilingnya naik. Kedua komponen ini sering digunakan sebagai sensor untuk mengukur suhu atau temperatur daerah di sekelilingnya. Bentuk NTC dan PTC dapat dilihat pada gambar :


Gambar 10 NTC dan PTC



a.      Kapasitor
Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad dari nama Michael Faraday.

1.    Kapasitor Nilai Tetap
Yang dimaksud kapasitor nilai tetap adalah kapasitor yang mempunyai nilai yang stabil atau konstan yang artinya tidak berubah-ubah nilainya. Adapun jenis kapasitor yang nilainya tetap antara lain:

·         Kapasitor Keramik (Ceramic Capasitor) – Kapasitor ini mempunyai isolator yang terbuat dari keramik yang bentuknya bulat dan tipis. Kapasitor ini tidak memiliki arah, maka dari itu pemasangan pada rangkaian elektronika bisa dibolak-balik, umumnya nilai kapasaitor ini berkisar antara 1pf sampai 0.01µF.
Gambar 11 kapasitor keramik
Ada lagi kapasitor yang terbuat dari bahan keramik, namun kemasannya sangat kecil, sengaja dibuat untuk kebutuhan peralatan elektronik yang dirancang makin kecil dan bisa dipasang oleh Surface Mount Technology (SMT) yang kecepatannya sangat tinggi.
Kapasitor Polyester (Polyester Capacitor) – Kapasitor ini isolatornya terbuat dari Polyester yang berbentuk persegi empat. Kapasitor ini bisa dipasang bolak balik karena tidak mempunyai polaritas arah.
Gambar 12 Kapasitor Polyester
·         Kapasitor Kertas (Paper Capacitor) – Kapasitor ini isolatornya terbuat dari kertas, umumnya nilai pada kapasitor ini kisaran 300pf sampai 4µF. Sama dengan Kapasitor Polyester, kapasitor kertas tidak memiliki polaritas arah jadi bisa dipasang bolak-balik pada rangkaian elektronika.
Gambar 13 kapasitor kertas
·         Kapasitor Mika (Mica Capacitor) – Kapasitor ini isolatornya dibuat dari bahan mika, nilai kapasitor ini biasanya kisaran 50pF sampai 0.02µF. Masih sama seperti Kapasitor Polyester dan Kapasitor Kertas, kapasitor mika ini juga dapat dipasang bolak-balik karena tidak mempunyai polaritas arah.
Gambar 14 Kapasitor Mika
·         Kapasitor Elektrolit (Electrolyte Capacitor) – Kapasitor ini bahan isolatornya terbuat dari elektrolit yang bentuknya tabung. Kapasitor Elektrolit atau yang sering disebut ELCO ini biasanya dipakai pada rangkaian elektronika yang membutuhkan kapasitansi yang tinggi. Biasanya nilai kapasitor ini kisaran antara 0.47µF hingga mencapai ribuan µF.
Gambar 15 kapasitor Elektrolit
Kapasitor Tantalum – Sebenarnya perbedaan kapasitor ini dengan yang lainnya tidak terlalu banyak, hanya saja kapasitor ini memakai logam Tantalum yang dijadikan terminal anodanya. kapasitor ini mampu bekerja pada suhu yang tinggi melampaui kapasitor elektrolit lainnya dan mempunyai kapasitansi yang besar namun bisa di packing dengan ukuran yang kecil. Oleh karena itu kapasitor jenis ini harganya lebih mahal, biasanya kapasitor ini digunakan pada peralatan elektronika yang ukurannya kecil seperti komponen komputer, handphone dan barang elektronika lainnya yang ukurannya kecil.
Gambar 16 kapasitor Tantalum

1.      Kapasitor Variabel

Untuk kapasitor jenis ini, mengapa dikatakan variabel? Karena kapasitor ini nilai kapasitansinya bisa kita atur atau bisa kita ubah-ubah. Pada bentuk fisik kapasitor ini terdiri dari dua jenis, yakni:
·         Varco (Variable Condensator) – Varco merupakan kapasitor yang terbuat dari logam uang ukurannya besar dan biasanya dipakai untuk memilih gelombang frekuensi pada rangkaian radio. Nilai kapasitansinya sendiri kisaran antara 100pF hingga 500pF.
kapasitor Tantalum
Gambar 17 Varco
·         Trimmer – Kapasitor varibel yang satu ini mempunyai ukuran yang lebih kecil, maka dari itu dierlukan alat seperti obeng atau sejenisnya untuk memutar pengaturnya. Trimmer terdiri dari 2 plat logam yang terpisah oleh satu lembar Mika dan terdapat satu buah screw untuk mengatur jarak kedua plat logam yang terdapat didalamnya. Nilai kapasitansi kapasitor ini maksimal hanya 100pF.
Gambar 18 Trimmer


Gambar 19 induktor
Selain Resistor dan Kapasitor, Induktor juga merupakan komponen Elektronika Pasif yang sering ditemukan dalam Rangkaian Elektronika, terutama pada rangkaian yang berkaitan dengan Frekuensi Radio. Induktor atau dikenal juga dengan Coil adalah Komponen Elektronika Pasif yang terdiri dari susunan lilitan Kawat yang membentuk sebuah Kumparan. Pada dasarnya, Induktor dapat menimbulkan Medan Magnet jika dialiri oleh Arus Listrik. Medan Magnet yang ditimbulkan tersebut dapat menyimpan energi dalam waktu yang relatif singkat. Dasar dari sebuah Induktor adalah berdasarkan Hukum Induksi Faraday.

Jenis-jenis Induktor (Coil)

Berdasarkan bentuk dan bahan inti-nya, Induktor dapat dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah :
  • Air Core Inductor – Menggunakan Udara sebagai Intinya
Gambar 20 Air Core Inductor



  
Iron Core Inductor – Menggunakan bahan Besi sebagai Intinya
Gambar 21 Iron Core Iductor

  • Ferrite Core Inductor – Menggunakan bahan Ferit sebagai Intinya

Gambar 22 Ferrite Core Inductor 




    Torroidal Core Inductor – Menggunakan Inti yang berbentuk O Ring (bentuk Donat)
    Gambar 23 Torroidal Core Inductor 

    • Laminated Core Induction – Menggunakan Inti yang terdiri dari beberapa lapis lempengan logam yang ditempelkan secara paralel. Masing-masing lempengan logam diberikan Isolator.
    Gambar 24 Laminated Core Induction 
    Variable Inductor – Induktor yang nilai induktansinya dapat diatur sesuai dengan keinginan. Inti dari Variable Inductor pada umumnya terbuat dari bahan Ferit yang dapat diputar-putar.

    Gambar 25 Variable Inductor 

    1.      Struktur dan Simbol Komponen Pasif
    Resistor


    Gambar simbol resistor



    a.      LDR

    Gambar simbol LDR


    Potensiometer

    Gambar struktur potensiometer 


    Gambar simbol potensiometer
    a.      Kapasitor varco

    Gambar simbol kapasitor varco
    a.      Kapasitor Trimmer

    Gambar simbol kapasitor trimmer
    Induktor

    Gambar simbol induktor


    Induktor variabel

    Gambar simbol induktor variabel
    1.      Karakteristik Komponen Pasif
    a.      Resistor
    Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat diboroskan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, desah listrik, dan induktansi.
    Fungsinya :
    * Menghambat arus listrik
    * Pembagi tegangan
    * Pengatur volume (potensiometer)
    * Pengatur kecepatan motor (rheostat)
    * Dll tergantung disain komponen

    b.      induktor
                karakteristik dari induktor adalah komponen elektronika pasif (kebanyakan berbentuk torus) yang dapat menyimpan energi pada medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. Kemampuan induktor untuk menyimpan energi magnet ditentukan oleh induktansinya, dalam satuan Henry. Biasanya sebuah induktor adalah sebuah kawat penghantar yang dibentuk menjadi kumparan, lilitan membantu membuat medan magnet yang kuat di dalam kumparan dikarenakan hukum induksi Faraday
    Fungsi utama dari induktor di dalam suatu rangkaian adalah untuk melawan fluktuasi arus yang melewatinya

    c.       kapasitor
    Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain.
    fungsinya:menyimpan energi/muatan listrik di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik


    SUMBER
    Https://id.wikipedia.org/wiki/diode di akses 18 september 2017
    https://id.wikipedia.org/wiki/dioda_zener di akses 18 september 2017
    di akses 19 september 2017






    Komentar