MATA KULIAH : SISTEM ISYARAT ELEKTRONIK
NAMA DOSEN  : Dr.Hendra Jaya, M.T
NAMA MAHASISWA : NAURAH ATIRA
NIM                   : 1525040028

PRINSIP KERJA SINYAL ANALOG PADA STETOSKOP

PENDAHULUAN
Jantung adalah organ yang sangat penting dalam tubuh manusia. Jantung memompa darah ke seluruh bagian tubuh yang berfungsi sebagai pembawa nutrisi, oksigen, serta zat-zat lain yang diperlukan oleh tubuh untuk melakukan proses metabolisme. Penyakit jantung adalah penyebab kematian terbesar di dunia. Ganguan jantung dapat ditandai dengan suara jantung yang tidak normal,mulai dari frekuensi, irama dan kekuatan denyutannya.
Untuk mengatasi hal inilah maka peneliti mencoba merancang sebuah alat yang dapat mendengarkan suara jantung dan merekam aktivitas jantung manusia. Penelitian terkait dengan pembuatan alat stetoskop digital dan penghitung jumlah detak jantung telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Di antaranya oleh R. Arry Mustafa YudhanegaraTeknik Elektronika Jurusan Elektro Politeknik Negeri Bandung dia membuat stetoskop digital kemudian menampilkan grafik EKG pada PC dengan program Microsoft visual basic. Dia menghubungkan stetoskop digital dengan rangkaian parallel ADC0804 yang berhubungan dengan parallel port pada PC. Selain itu penelitian tentang penghitungan jumlah detak jantung telah dilakukan oleh Wahyu Nur Hidayat mahasiswa fakultas teknik Universitas Muhhamadiiyah Purwokerto. Dia membuat alat untuk menghitung jumlah detak jantung manusia per menit, dengan membaca perubahan volume darah yang mengalir dengan sensor photo diode kemudian menerjemahkan perubahan intensitas cahaya yang masuk dengan mikrokontroller ATMega 8535.
Sedangkan dalam penelitian ini sensor yang dipakai adalah mic kondensor, dan alat yang dipakai adalah PC link. Hasilnya kemudian ditampilkan langsung melalui PC dengan program Delphi. Hasil dari penelitian ini berupa grafik detak jantung dan penghitungan jumlah detak jantung.
LANDASAN TEORI
      Stetoskop
Stetoskop berasal dari bahasa Yunani stethos yang berarti dada dan skopeein yang berarti memeriksa. Stetoskop adalah sebuah alat medis akustik untuk memeriksa suara dalam tubuh. Stetoskop digunakan sebagai alat untuk mendiagnosa penyakit tertentu. Stetoskop dapat menyalurkan suara tertentu dan menghilangkan suara yang lain. Ada dua jenis stetoskop: akustik dan elektronik.
Stetoskop akustik yang paling umum digunakan, dengan menyalurkan suara dari bagian dada, melalui tabung berisi-udara, ke telinga pendengar. Bagian "chestpiece" biasanya terdiri dari dua sisi yang dapat diletakaan di badan pasien untuk memperjelas suara; sebuah diafragma (membran tipis) atau mangkok. Bila diafragma diletakkan di pasien, suara tubuh menggetarkan diafragma, menciptakan tekanan gelombang akustik yang berjalan melalui tabung ke telinga pendengar. Saat mangkuk diletakkan di tubuh pasien getaran kulit secara langsung memproduksi gelombang tekanan akustik yang menjalar ke telinga pendengar. Mangkuk menyalurkan suara frekuensi rendah, sedangkan diaphragma menyalurkan frekuensi suara yang lebih tinggi.

Gambar 1. Stetoskop Akustik
Stetoskop elektronik mengatasi tingkatan suara yang rendah dengan cara memperkuat suara organ. Stetoskop elektronik membutuhkan adanya konversi dari gelombang suara akustik ke sinyal listrik. Sehingga sinyal listrik dapat diperkuat dan diproses untuk kualitas pendengaran yang optimal. Metode yang paling sederhana dari pensinyalan suara adalah dengan menempatkan microphone pada bagian chestpiece dari stetoskop.
Gambar 2. Stetoskop Elektronik
Mikrofon kondensor merupakan komponen elektronik yang menyimpan energy dalam medan elektrostatik, mikrofon jenis ini merupakan tranducer yang menggunakan bahan dasar kapasitor yang berfungsi mengubah energi akustik menjadi energ listrik.

Gambar 3. Mic Kondensor
Dalam pengoperasian mikrofon kondensor perlu sumber daya baterai atau tenaga eksternal agar mikrofon bisa beroperasi, maksudnya mic ini perlu penguat atau pre-amp sebelum dihubungkan ke ampli.

Gambar 4. Cara Kerja Mic Kondensor
Dari gambar 4, dalam mic ini terdapat kapasitor yang terdiri dari dua keeping plat atau piringan yang keduanya memiliki tegangan. Salah satu dari plat tersebut terbuat dari materi yang sangat ringan dan bertindak sebagai diafragma, dan sensitive terhadap gelombang suara. Diafragma tersebut akan bergetar saat ada gelombang suara yang dating. Fungsinya adalah dengan merubah jarak antara dua plat tersebut maka akan merubah kapasitinya, jadi di saat plat bergetar maka yang terjadi adalah mula mula plat akan berdekatan yang mengakibatkan kapasitas akan meningkat dan mengubah tegangan muatan arus, kemudian sebaliknya plat akan menjauh dan mengakibatkan kapasitasnya menurun sehingga tegangan juga berubah.

KESIMPULAN
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa alat ini dapat dipakai untuk menghitung jumlah detak jantung per satuan waktu. Aktivitas detak jantung manusia juga dapat ditampilkan dan direkam dengan alat ini.
Jumlah detak jantung yang dibaca oleh alat ini cenderung lebih tinggi karena hanya menggunakan satu titik uji sehingga menghasilkan noise yang cukup besar. Berbeda dengan EKG vernier yang menggunakan tiga titik uji.


SUMBER
ris.uksw.edu/download/jurnal/kode/J00957 diakses pada tanggal 01 oktober 2017



Komentar